Kereta api ketel adalah kereta api angkutan barang yang mengangkut bahan-bahan cair seperti
bahan bakar minyak (BBM) dan BBK (bahan bakar khusus). Salah satu kerja sama
PT Kereta Api Indonesia dalam angkutan BBM dan BBK dengan
PT Pertamina. Dengan kereta api maka pengangkutan BBM dan BBK akan lebih cepat.
Gerbong
Kereta api ketel ini pada umumnya menggunakan
gerbong ketel dengan dua dan empat
gandar.
Akan tetapi, gerbong ketel gandar dua sudah tidak diizinkan lagi
beroperasi karena tidak sesuai dengan kondisi jalan rel dan pengangkutan
BBM yang harus cepat. Saat ini hanya beroperasi gerbong ketel dengan
empat gandar.
Menurut buku
Album Gerbong PT Kereta Api Indonesia
[1][2] gerbong ketel gandar empat dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan
berat muat maksimumnya. Gerbong ketel yang diproduksi tahun
2009 oleh
PT Inka dirancang memiliki berat muat maksimum 40 ton, sedangkan yang dibuat oleh
Korea dan
Perancis hanya bisa memuat 30 ton. Untuk yang buatan
Rumania dan
Jepang khusus untuk angkut
high-speed diesel (HSD) hanya seberat 31,5 ton.
Gerbong ketel untuk mengangkut BBM berwarna
silver dengan dua logo perusahaan: Pertamina di sebelah kiri dan PT KAI di sebelah kanan serta tulisan kapital "
PERTAMINA" di bagian tengah. Rangkaian gerbong ketel ini dapat digerakkan dengan kecepatan hingga 70 km/jam.
Dahulu sistem penomoran yang digunakan adalah
KKW/KKR (gerbong gandar empat) dan
KR/KW (gerbong gandar dua). Akan tetapi, dengan berlakunya
Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010, semua gerbong ketel menggunakan
format penomoran GK.
Kemudian diikuti dengan dua digit menandakan muatan maksimum dalam ton,
dua digit menandakan tahun, dan dua atau tiga digit menandakan nomor
urut administrasi gerbong. Contoh:
GK 30 65 01 artinya gerbong ketel (GK), berat muatan maksimum 30 ton, mulai operasi tahun
1965, dan memiliki nomor urut 01.
Sejak tak diizinkan lagi beroperasi karena usia gerbong dan aspek
keselamatan operasional KA, semua gerbong ketel gandar dua sudah tidak
ada lagi yang untuk mengangkut barang. Semua gerbong ketel ini sudah "
pensiun." Gerbong ini diproduksi di
Rumania
dan di PT Pertamina. Kapasitas muatnya hanya 18.890 liter. Dengan berat
yang ringan dan non-bogie, sangat riskan untuk dioperasikan dengan
kecepatan yang diatur dalam
grafik perjalanan kereta api (gapeka). Umumnya dioperasikan untuk mengangkut
avtur dari
Cilacap menuju
Rewulu, atau di beberapa
stasiun/
dipo lokomotif yang digunakan untuk mengangkut HSD. Sempat pada tahun
2010 di Divre I Sumatera Utara gerbong ketel gandar dua dioperasikan namun sekarang sudah afkir semua.
Daftar kereta api
KA BBM Maos-Tegal
Angkutan KA BBM dari
Maos ke
Tegal sejauh 134 km. Stamformasi masing-masing KA terdiri dari 15 gerbong ketel (GK) dengan lokomotif penarik seri
CC206. Muatan BBM yang dibawa berisi
premium,
solar dan
kerosin. Bila dulu untuk perjalanan dari Purwokerto-Bumiayu harus menggunakan
double traksi lokomotif
CC201, kini dengan alokasi lokomotif baru seri CC206, KA BBM relasi Maos-Tegal cukup ditarik satu lokomotif.
KA BBM Cilacap-Rewulu
Angkutan KA BBM dari
Cilacap-
Rewulu sejauh 163 km. Muatan BBM yang diangkut berupa
avtur
(bahan bakar pesawat terbang). Setiap harinya dijalankan satu KA dengan
membawa 12 gerbong ketel (GK). Dari Rewulu, selanjutnya pasokan avtur
dikirim dengan truk tangki untuk kepentingan operasional pesawat terbang
di
Bandara Adi Sumarmo Solo dan
Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
KA BBM Rewulu-Madiun
Angkutan KA BBM di wilayah PT KAI
Daop VI Yogyakarta saat ini hanya satu KA yang melayani distribusi BBM dari
Rewulu ke
Madiun. Stamformasinya terdiri dari 18-22 gerbong ketel KKW dengan muatan BBM jenis premium, solar, dan
residu.
Sebelumnya, pasokan BBM dari Depo Pertamina Rewulu dikirim dengan
kereta api ke dua tempat. Satu KA untuk melayani relasi Rewulu-Madiun
(163 km) dan satu KA untuk relasi Rewulu-Cepu (199 km). Namun untuk
relasi Rewulu-Cepu tak lagi dilayani dengan KA.
KA BBM Benteng-Malang Kotalama
Angkutan KA BBM dari
Benteng menuju
Malang Kotalama
(100 km). Operasional KA BBM di lintas Benteng-Malang juga serupa
dengan operasional KA BBM di Maos-Tegal yaitu terdapat tanjakan cukup
tajam di lintas Bangil-Malang Kotalama. Kondisi tersebut membuat
rangkaian KA BBM harus ditarik dua kali. Dari stamformasi 20 gerbong
ketel, sesampai Bangil stamformasi dibuat 10 gerbong, atau dua kali
penarikan.
KA BBM Benteng-Madiun
Setiap harinya, ada satu KA BBM yang beroperasi di lintas
Benteng-
Madiun (sejauh 159 km). Stamformasinya terdiri dari 20 gerbong ketel bermuatan premium, solar, dan kerosin.
KA BBM Sumatera Utara
Angkutan BBM di PT KAI
Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh melayani distribusi BBM dari Depo Pertamina Labuan menuju dua tempat dengan dua relasi, yaitu
Labuan-
Kisaran (149 km) dan
Labuan-
Siantar (174 km).
KA BBM Sumatera Selatan
Di Divisi Regional PT KAI
Divisi Regional III Sumatera Selatan dan Lampung,
angkutan KA BBM melayani pengiriman/distribusi BBM jenis premium,
solar, dan kerosin (minyak tanah). Ada tiga KA yang dioperasikan
melayani distribusi BBM dari Depo Pertamina Kertapati ke tiga tempat
berbeda:
Kertapati-
Lubuklinggau sejauh 305 km,
Kertapati-
Lahat sejauh 190 km, dan
Kertapati-
Tigagajah sejauh 171 km.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas